Beranda | Artikel
Mari Berbisnis Ekspor
Selasa, 1 April 2014

Oleh Bpk. Nursyamsu Mahyuddin

Tengok sekeliling Anda. Ada ribuan produk lokal yang menanti uluran tangan Anda untuk diekspor. Mulailah dari yang ada di depan Anda. Dan sekaranglah saat yang tepat untuk memulai bisnis ekspor, sebelum keduluan pihak lain.

Pengusaha eksportir telah membuktikan diri dapat survive dalam krisis yang mendera pada 1998 dan 2008. Data juga menunjukkan, negara yang memiliki surplus dalam neraca perdagangan ekspor-impornya dapat berkelit dari berbagai deraan krisis, dan terus bertumbuh. Pengusaha eksportir adalah pionir dan ujung tombak dalam membantu para produsen, perajin, petani, sector industri olahan dan industri kreatif, melakukan perluasan pasar.

Bisnis ekspor memerlukan modal relatif tidak besar. Namun menghasilkan devisa yang diperlukan negara. Bisnis ekspor membuka wawasan pelakunya  menjadi berwawasan global, membawa info selera konsumen di negeri lain ke para produsen di dalam negeri.

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam dikenalkan dengan bisnis ekspor dan bisnis antar-negara saat berusia 11 tahun. Yakni ketika mengikuti perjalanan bisnis paman beliau ke Negeri Syam (sekarang Suriah), yang jaraknya ribuan kilometer dari Mekkah, tanah kelahirannya. Sejak itu beliau terjun sebagai pelaku bisnis ekspor dan impor.

Hingga menikah dengan Khadijah radhiallahu ‘anha pada usia 25 tahun, beliau adalah pengusaha ekspor/impor yang andal  dengan wawasan bisnis antar-negara.

MEMULAI BISNIS EKSPOR SEKARANG, TEPATKAH?

Sejak 1 Januari 2010 telah diberlakukan ACFTA (Asean and China Free Trade Area) yang menyebabkan tidak ada lagi sekat perdagangan antar-negara di kawasan ASEAN dan China. Yang berarti perdagangan antar-negara di ASEAN dan China tidaklah berbeda dengan berdagang antar-pulau di dalam negeri. Semua mudah. Tanpa hambatan.

Sebagian dari kita mengeluhkan akibat pemberlakuan ACFTA negeri kita dibanjiri produk China. Padahal sesungguhnya kita juga memiliki kesempatan yang sama untuk menyerbu pasar China dan negara-negara ASEAN lainnya dengan produk Indonesia.

Tengoklah sekeliling Anda. Ada ribuan produk lokal yang menanti uluran tangan Anda untuk dipasarkan di pasar ekspor. Mulailah dari yang ada di depan Anda. Dan sekaranglah saat yang tepat untuk memulai bisnis ekspor, sebelum peluang yang ada di raih oleh pihak lain.

APA YANG DIEKSPOR?

Saat ini berbagai produk telah diekspor oleh pengusaha dan dari Indonesia. Berbagai produk kreatif dan kerajinan rakyat dari Bali dan Yogyakarta telah diekspor setiap hari. Pakaian jadi dari Pasar Tanah Abang, Jakarta, dan Pasar Baru, Bandung setiap hari juga diekspor ke berbagai negara. Kain, baju dan kerudung bordiran dari Tasikmalaya, Jawa Barat, atau dari Bukittinggi, Sumatera Barat, dapat kita temui di pasar tekstil di Bangkok, Hochiminh City dan di Kuala Lumpur. Radio dengan chasingkayu dari Jawa Tengah sudah menembus pasar negara maju. Pembuatnya sampai kewalahan melayani permintaan. Bahkan gagang sapu pun telah menembus pasar ekspor sejak dekade yang lalu. Alat tulis dan peralatan kantor buatan Indonesia sudah digunakan di kantor-kantor di Pakistan, Bangladesh dan Timur Tengah. Untuk hasil pertanian dan olahannya, Indonesia adalah pemain ekspor sejak lama. Tentu kita ingat, para penjajah Eropa datang ke bumi Indonesia lantaran kekayaan alam kita. Ekspor rempah-rempah dan minyak atsiri Indonesia nomor satu di dunia, hingga kini. Dan kini Indonesia telah menyalip Malaysia sebagai eksportir minyak sawit terbesar di dunia.

SIAPA YANG DAPAT MENJADI EKSPORTIR?

Siapa saja dapat menjadi eksportir. Tidak harus perusahaan yang berbadan hukum. Bahkan perorangan pun bisa. Asalkan memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), SIUP dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP).

Tahukah Anda bahwa sebagian besar eksportir Indonesia adalah pengusaha mikro, kecil dan menengah? Justru sedikit perusahaan besar yang mengandalkan pasar ekspor, karena umumnya perusahaan besar di Indonesia justru menjadi besar hanya sebagai jago kandang.
Menjadi eksportir tidaklah harus sekaligus merangkap sebagai produsen.  Pada dasarnya eksportir adalah pemasar (marketer) yang mempertemukan potensi produk-produk dalam negeri di pasar global.

Niatkan, Anda-lah ujung tombak para produsen, perajin, dan petani. Milikilah wawasan global. Bawalah info selera konsumen di pasar luar negeri ke para produsen di dalam negeri.

BAGAIMANA MENGATASI KENDALA?

Keluhan utama untuk memulai bisnis ekspor adalah keterbatasan kemampuan berbahasa asing (khususnya bahasa Inggris). Kenyataannya, komunikasi utama dilakukan secara tertulis. Anda memiliki waktu cukup untuk dibantu oleh banyak program penerjemahan yang tersedia di internet. Tahukan Anda, bahwa banyak pelaku ekspor di China hanya menguasai bahasa Inggris sangat terbatas?

Kendala berikutnya ketidaktahuan bentuk komunikasi dalam bisnis ekspor. Mulai dari surat perkenalan, penawaran, pesanan hingga kontrak penjualan. Padahal semuanya kini tersedia sampai contoh-contohnya, yang disediakan secara gratis di internet. Tinggal dicopy, kemudian paste, selesai.

BAGAIMANA MENCARI PEMBELI DI PASAR EKSPOR?

Situs web, blogdan toko onlinemenjadi alat utama yang sangat murah untuk menjaring pembeli. Tetapkan produk andalan Anda. Kemudian bidiklah negara-negara yang menjadi tujuan ekspor Anda. Daftarkan web Anda di sebanyak mungkin portal bisnis di negara tujuan ekspor. Baik portal bisnis internasional maupun lokal negara setempat. Search sebanyak mungkin perusahaan yang bergerak di bidang usaha yang diperkirakan membutuhkan produk Anda.

Siapkan berbagai kelengkapannya, selayaknya Anda mempersiapkan persenjataan untuk sebuah pertempuran. “Persenjataan” tersebut antara lain website,atau sekurangnya blog. Lebih baik jika dapat membuat toko online dengan target pasar internasional. Siapkan pula leaflet, brosur dan katalog (tidak perlu dicetak, cukup dalam filedigital) yang memudahkan calon pembeli mengenal Anda dan produk Anda.
Yang juga penting, siapkan sampel  produk dan kemasannya. Dan siapkan  perhitungan harga jual dengan berbagai variasi negara tujuan dan volume ekspor. Dengan “persenjataan” tersebut, jadikan Anda siap memasuki medan “pertempuran” yang nyata.

Rumus yang umum digunakan adalah tawarkan produk Anda kepada 100 perusahaan. Dari 100 perusahaan tersebut, akan ada lima perusahaan yang berminat dan ada satu perusahaan yang akan membeli produk Anda. Jika Anda ingin memiliki 10 pembeli, tawarkanlah produk Anda kepada 1.000 perusahaan.

Jangan sia-siakan sekiranya telah ada calon pembeli yang berminat. Segera giring untuk menghasilkan kesepakatan tertulis.


Artikel asli: https://pengusahamuslim.com/3465-mari-berbisnis-ekspor-1847.html